- Judul Tugas : Tugas-2 KKPI SMK KESEHATAN SURABAYA
- No. Induk Siswa : 041/041.076
- Nama Siswa : Yunda Santika Putri
- Kelas : XI
- Nama Sekolah : SMK KESEHATAN SURABAYA
PENGERTIAN MANAGEMENT
Organisasi dan management bagaikan tubuh dengan jiwanya. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dalam usaha mencapai tujuan, organisasi yang bersifat statis harus digerakkan oleh sesuatu yang dinamis yang disebut dengan management. Management adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) dengan memanfaatkan ilmu dan seni dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Management sebagai aktivitas manusia sudah ada sejak lama atau dapat dikatakan bahwa semenjak suatu usaha dikerjakan oleh lebih dari satu orang kita sudah dapati suatu macam management. Management tersebut sifatnya sangat sederhana dan bekerja menurut tradisi. Pada awal abad ke-dua puluh F.W. Taylor dan H. Fayol mengembangkan management sebagai ilmu, sehingga mereka dikenal sebagai pelopor dalam ilmu management. Selanjutnya ilmu management maupun penerapannya semakin berkembang sampai sekarang.
Sebagaimana organisasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan dan hubungan antar manusia, management adalah merupakan bagian dari administrasi. Administrasi terdiri dari organisasi dan management, sedang organisasi adalah merupakan wadah dari pada kegiatan management. Inti dari management adalah kepemimpinan (leadership) dimana aktivitas pengambilan keputusan (decision making) dilakukan dengan memperhatikan hubungan antar manusia (human relation).
PENERAPAN PRINSIP PRINSIP MANAGEMENT
Kalau kita mengikuti definisi management menurut Terry sebagaimana tersebut di depan, maka dapat diketahui bahwa prinsip-prinsip management ada empat yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan / pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) yang disingkat dengan kependekan POAC.
1. Planning.
Planning atau perencanaan adalah proses pemikiran dan pengaturan yang matang untuk masa akan datang dengan menentukan kegiatan-kegiatannya. Agar tujuan yang telah ditentukan dapat diusahakan tercapai dengan sebaik-baiknya, maka perencanaan yang dilakukan oleh Ta’mir Masjid sebaiknya memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Tujuan (Objective/Goal).
b. Kebijaksanaan (Policy).
c. Prosedur (Procedure).
d. Kemajuan (Progress).
e. Anggaran (Budget).
Program (Program).
2. Organizing.
2. Organizing.
Organizing atau pengorganisasian merupakan pengaturan segala perangkat dan sumber daya sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan organisasi yang harmonis dan dikelola untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah merupakan langkah selanjutnya dari rencana yang telah disusun sebelumnya.
Pengorganisasian Ta’mir Masjid berorientasi pada tujuan umum organisasi yang tercantum dalam Anggaran Dasar. Diimplementasikan dalam suatu sistim organisasi lengkap dengan segala sumber dayanya, meliputi moral, manusia, material, mesin, uang, metode dan perangkat keras maupun lunaknya.
Proses pengorganisasian meliputi berbagai rangkaian kegiatan yang bermula pada orientasi atas tujuan yang direncanakan (tujuan yang akan dicapai) dan berakhir pada saat kerangka organisasi yang tercipta terlengkapi dengan prosedur dan metode kerja, kewenangan, personalia serta peralatan yang diperlukan. Proses tersebut meliputi:
a. Perumusan kerja.
b. Penetapan tugas pokok.
c. Perincian kegiatan.
d. Pengelompokan kegiatan dalam fungsi-fungsi.
e. Departementasi.
f. Penetapan otoritas organisasi.
g. Staffing (pengisian personil).
Fasilitating (pemberian fasilitas).
3. Actuating.
3. Actuating.
kegiatan untuk menjalankan roda organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Karena faktor manusia sangat dominan, maka Pengurus dituntut untuk lebih arif dalam mengatur dan menggerakkan sumber daya manusia (SDM). Saling memberi motivasi antara sesama Pengurus, Pengurus dengan jama’ah maupun antar jama’ah akan banyak manfaatnya, terutama di dalam mendorong semangat untuk berkreasi dan berinovasi dalam melaksanakan kegiatan da'wah Islam secara luas.Pengurus sebagai penggerak utama organisasi harus mampu untuk berkomunikasi, memberikan pertimbangan dan nasehat, berfikir kreatif dan inovatif,
4. Controlling.
4. Controlling.
Controlling atau pengawasan merupakan tindakan mengawasi, mengarahkan dan mengatur pelaksanaan kegiatan Ta’mir Masjid, agar sesuai dengan program dan tujuan yang telah ditetapkan. Karena itu perlu dilakukan tindakan-tindakan pemeriksaan, pengecekkan, inspeksi, pengendalian dan tindakan-tindakan sejenisnya. Pengawasan dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penyelewengan maupun untuk perbaikan sistim organisasi.
Pengawasan dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan organisasi dapat berlangsung efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan merupakan tindakan pemanfaatan seluruh kegiatan organisasi untuk menjaga agar pelaksanaannya sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Hasil-hasil pengawasan selanjutnya digunakan sebagai masukan dalam perbaikan kegiatan organisasi. Pengawasan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Pengawasan sendiri.
b. Pengawasan organisasi.
c. Pengawasan jama’ah.
PERAN MANAGEMENT DALAM MENCAPAI TUJUAN
Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Organisasi bukanlah tujuan tetapi alat untuk mencapai tujuan. Sebagai bagian dari administrasi, organisasi adalah merupakan wadah dimana kegiatan management dijalankan. Karena itu tujuan dari organisasi juga merupakan tujuan management.
Dalam usaha mencapai tujuan, management memiliki peran agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berlangsung secara efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Dengan menerapkan prinsip-prinsip management seperti planning, organizing, actuating, controlling dan lain sebagainya tujuan organisasi dapat diupayakan untuk dicapai dengan lebih baik. Pada organisasi Ta’mir Masjid yang besar kita dapat mengenal tingkat-tingkat (level) management Pengurus yang biasa disebut dengan pimpinan tingkat atas (Top Management / Higher Manager), pimpinan tingkat menengah (Middle Management / Middle Manager), pimpinan tingkat bawah (Lower Management / Lower Manager).
Sumber: Materi pelatihan Management Masjid dan Organisasi Islam.
contoh gambar organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar